Dandim Grobogan Hadiri Apel Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan

GROBOGAN - Komandan Kodim (Dandim) 0717/Grobogan Letnan Kolonel Arh Muda Setyawan, S.I.P., M.I.P menghadiri kegiatan apel gelar pasukan dalam rangka antisipasi kebakaran hutan dan lahan di Wilayah Kabupaten Grobogan Tahun 2023 yang berlokasi di lapangan apel Kantor Administratur KPH Perhutani Purwodadi Kabupaten Grobogan. Kamis, (24/8/2023).

Baca juga: Rapat Koordinasi dan Konsolidasi FORBI Banyuwangi Bahas Rencana Kerja dan Evaluasi Kegiatan

Kegiatan ini selain dihadir Dandim Grobogan jua tampak hadit antara lain Kapolres Grobogan, AKBP Dr. Deddy Anung Kurniawan, S.I.K, M.Si., Kepala BPBD Kabupaten Grobogan Endang Sulistyoningsih, Administratur KPH Purwodadi Kuntoro Tri Kurniawan, S.Hut. M.M., Kasatpol PP Kabupaten Grobogan Nurnawanta, Jajaran pejabat Perhutani KPH Purwodadi. Sementara itu unsur pasukan peserta apel gelar pasukan Satgas penanganan kebakaran hutan dan lahan tersebut 1 SST Kodim 0717/Grobogan, 1 SST Polres Grobogan, 1 SST Perhutani, 1 SST BPBD Kabupaten Grobogan dan 1 SST Damkar Kabupaten Grobogan. 

Dalam apel dilaksanakan penyerahan secara simbolis alat penanganan kebakaran hutan oleh pimpinan apel kepada pasukan Satgas.

Baca juga: Puan Maharani Dukung Film Indonesia Berlaga di Ajang Kompetisi Piala Oscar

Dalam amanat Administratur KPH Purwodadi, Kuntoro Tri Kurniawan, S.Hut. M.M mengatakan, KPH Purwodadi mengucapkan terimakasih atas kegiatan apel Satgas penanganan kebakaran hutan dan lahan ini. Apel dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan kita dalam menghadapi kebakaran hutan. 

Baca juga: Marclan International dan TMG Hotel Tebet Rayakan Keberhasilan Kesepakatan Manajemen Hotel

“Kebakaran hutan akan merusak ekologis, kerusakan hayati, dan menimbulkan asap yang tidak baik bagi kesehatan. Kawasan hutan di Kabupaten Grobogan yang luas dengan dominasi tanaman jati yang mana saat musim kemarau akan mengalami rontok daun kering sehingga sangat berpotensi terjadi kebakaran hutan. Tahun ini kita akan menghadapi El Nino yang puncaknya akan terjadi pada bulan Agustus dan September, maka di saat-saat itulah potensi kebakaran hutan tinggi, ” terang Kuntoro. 

Lebih lanjut dikatan, kerjasama dan kegiatan yang intensif serta masih sangat diperlukan dalam mencegah dan menangani kebakaran hutan. Maksimalkan SDM yang ada dan respon cepat jika ada kebakaran hutan serta memastikan api benar-benar padam.

Baca juga: Resmikan Grha Bung Karno Klaten, Puan Maharani: Semoga Bermanfaat untuk Warga se-Solo Raya

Jurnalis  : Yanto